Dalam tugas softskill kali ini kita akan menganalisa tentang penggunaan komputasi modern pada sebuah website Zoho.com berikut penjelasannya :

Penggunaan komputer saat ini sudah semakin canggih, jika dulu pada tahun 80an kita masih menggunakan komputer berbasis DOS yang layarnya hitam putih (tanpa tampilan GUI), menggunakan disket yang berukuran besar untuk instalasi software atau media penyimpanan dan pertengahan 90an mulai muncul OS yang sudah bisa menampilkan GUI dan terus mengalami perkembangannya dan saat ini telah ada istilah Cloud Computing yang menggambarkan penggunaan komputer melalui akses internet dan dapat digunakan secara mobile karena dapat diakses dimanapun.

Cloud Computing adalah teknologi komputer yang menggunakan internet sebagai medianya, dengan penggunaan Cloud Computing maka komputer tidak perlu menggunakan suatu sistem operasi tertentu (Linux, Mac OS, Windows, dan lainnya), tidak membutuhkan hardisk dan tidak perlu instalasi software pada komputernya karena penggunaan semua hal ini telah ada pada layanan Cloud Computing. Penyimpanan data dilakukan di server “hardisk” dari penyedia layanan Cloud Computing, ya ng diperlukan untuk menggunakan Cloud Computing ini adalah sebuah komputer dan koneksi internet. Teknologi Cloud Computing menggunakan internet dan central remote server untuk mengatur data dan aplikasi.
Cloud Computing memungkinkan konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melalui proses instalasi dan dapat mengakses file personal di komputer melalui akses internet. Dengan menerapkan Cloud Computing, kita serasa memiliki komputer pribadi di dunia maya dan personal komputer kita berpindah ke dunia maya. Karena Cloud Computing berbasis internet maka komputer tersebut dapat diakases dari manapun asalkan ada koneksi internet (mobile), misalkan kita sedang berlibur ke luar kota, maka tidak perlu membawa komputer atau notebook, cukup ke warnet yang ada koneksi internet dan web browser maka komputer tersebut akan menjadi komputer kita atau bisa saja kita meminjam komputer teman untuk membuka komputer kita yang berbasis Cloud Computing. Untuk masalah aplikasi dan data tidak perlu khawatir karena semuanya ini disimpan secara online pada server penyedia layanan Cloud Computing jadi walaupun kita menggunakan komputer orang lain, kita dapat mengakases data pribadi kita. Beberapa contoh sistem operasi berbasis Cloud Computing diantaranya Microsoft Azure (Dari Microsoft Corp.), Chromonium OS (dari Google), eyeOS

Istilah Cloud Computing ini mengacu pada internet yang dianggap sebagai awan besar yang berisi komputer yang saling terhubung. Penggambaran dari Cloud Computing dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Ilustrasi Cloud Computing

Dengan adanya Cloud Computing ini kita tidak perlu lagi harus menginstall OS, Software pada komputer, dan yang paling penting adalah tidak perlu melakukan upgrade terhadap komputer. Hal ini mengguntungkan bagi perusahaan yang mengharuskan melakukan upgrade terhadap komputernya setiap tahunnya, ini membutuhkan dana yang sangat besar untuk mengupgrade komputer beserta hardwarenya serta membeli software beserta OS nya dan mempekerjakan admin IT yang bertugas untuk melakukan monitoring terhadap server, komputer, hardware, jaringan, aplikasi, dan storage. Perusahaan yang menyediakan layanan semacam ini adalah Google, Microsoft, Zoho, Amazon, dan SalesForce.

Keuntungan dari penggunaan Cloud Computing :

1.  Pengurangan Biaya Investasi Hardware

Karena dengan menggunakan Cloud Computing, kita tidak perlu membeli hardware komputer, media penyimpanan (hardisk), komputer server, dan membeli software karena semua hal ini telah ada dan terinstall secara online pada saat menggunakan Cloud Computing. Menurut studi yang dilakukan Centre for Economics and Business Research (Cebr) yang disponsori oleh EMC yang dilakukan di Perancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris. Penerapan Cloud Computing menghasilkan penghematan untuk layanan TI lebih dari 763 miliar Euro dalam kurun waktu antara 2010 sampai 2015, sama dengan sekitar 1.57% dari total GDP lima negara bersangkutan secara akumulatif.

2.  Back up dan Recovery data

Data yang ada akan disimpan pada server penyedia layanan Cloud Computing secara online dan penyedia layanan Cloud Computing memiliki banyak server untuk menghandle usernya sehingga dimungkinkan untuk melakukan back up pada server yang lain.

3.  Dapat Diakses Dimana Saja

Hal ini yang menurut penulis kelebihan dari Cloud Computing, karena Cloud Computing berbasis internet maka personal komputer kita dapat diakses diamanapun dengan menggunakan komputer atau notebook orang lain. Jadi tidak perlu pusing membawa notebook kemana – mana.

4.  Tidak Terbatasnya Penyimpanan

Selain telah menyediakan “hardisk” secara online ya ng dapat kita gunakan untuk menyimpan data, “hardisk” ini juga dapat diatur kap asitasnya (ditambah atau dikurangi) sesuai dengan kebutuhan kita. Tentu saja untuk dapat menikmati layanan ini harus membayar harga sewa yang lebih tinggi.

5.  Tidak Perlu Khawatir Terhadap Software

Sistem Operasi yang berbasis Cloud Computing secara default telah memberikan beberapa software yang telah memenuhi kebutuhan kita terhadap penggunaan komputer seperti word prosessor, presentation, video, image, PDF, RSS Reader, musik, dan lainnya. Selain itu kita juga tidak dipusingkan lagi terhadap masalah lisensi software karena pastinya software yang akan kita gunakan asli. Untuk masalah update software sendiri telah dilakukan oleh pihak penyedia layanan Cloud Computing sehingga kita hanya menggunakan software tersebut


Software as a Service (SaaS)

SaaS  ini  merupakan  layanan  Cloud  Computing  yang  paling  dahulu  populer. Software  as  a  Service  ini  merupakan  evolusi  lebih  lanjut  dari  konsep  ASP  (Application Service  Provider).  Sesuai  naman ya,  SaaS  memberikan  kemudahan  bagi  pengguna  untuk bisa memanfaatkan  sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi.

Dengan  cara  berlangganan  via  web,  pengguna  dapat  langsung  menggunakan berbagai fitur yang disediakan  oleh penyedia  layanan.  Hanya saja  dengan konsep  SaaS  ini, pelanggan tidak  memiliki  kendali  penuh  atas  aplikasi  yang mereka sewa.  Hanya  fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan.  Dan  karena  arsitektur  aplikasi  SaaS  yang  bersifat  multi  tenant,  memaksa  penyedia untuk  hanya  menyediakan  fitur  yang  bersifat  umum,  tidak  spesifik  terhadap  kebutuhan pengguna  tertentu.  Meskipun  demikian,  kustomisasi  tidak  serta-merta  diharamkan, meskipun hanya untuk skala dan fungsi yang terbatas.

Tapi  dengan  berkembangnya  pasar  dan  kemajuan  teknologi  pemrograman, keterbatasan-keterbatasan  itu  pasti  akan  berkurang  dalam  waktu  tidak  terlalu  lama.  Untuk contoh layanan SaaS, tentu  saja kita harus  menyebut layanan  CRM online Salesforce.com–yang dikomandai Marc Benioff dan telah menjadi ikon SaaS ini. Selain  itu  "Zoho.com" dengan  harga  yang  sangat  terjangkau,  menyediakan  layanan SaaS yang cukup beragam, dari mulai layanan  word processor  seperti Google Docs, project management,  hingga  invoicing  online.  Layanan  akunting  online  pun  tersedia,  seperti  yang diberikan  oleh  Xero.com  dan  masih  banyak  lagi.  IBM  dengan  Lotuslive.com  nya  dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified communication.
Perusahaan-Perusahaan  di  bawah  ini  merupakan  perusahaan  yang  sudah  ditetapkan sebagai perusahaan  yang men yediakan  SaaS sebagai  bisnis  mereka.  Perusahaan  dikenakan biaya pelanggan dan biaya berlangganan.

Contoh website perusahaan di bidang IT : 

http://www.zoho.com/


Kekhawatiran penerapan Cloud Computing
Walaupun demikian masih ada kekhawatiran bagi administrator IT dan perusahaan/organisasi untuk menerapkan Cloud Computing pada perusahaan mereka, hal ini dikarenakan karena takutnya akan kehilangan kontrol atas data perusahaan mereka. Ini terjadi karena jika telah menerapkan Cloud Computing maka hardisk komputer/server local yang bisaanya digunakan untuk penyimpanan data perusahaan akan beralih ke penyimpanan hardisk penyedia layanan Cloud Computing. Selain itu untuk menggunkan Cloud Computing dibutuhkan bandwith internet yang cepat dan stabil, hal ini masih sulit ditemukan di Indonesia.
Masalah interoperabilitas (kemampuan komunikasi antar sistem) perlu diperhatikan juga dalam penerapan Cloud Computing seperti jika misalnya menggunakan Microsoft Azure (Cloud Computing milik Miscrosoft), bagaimana format penyimpanan data yang digunakan dan apakah format data ini bisa dibuka jika menggunakan Cloud Computing lainnya (misal Chromium OS) dan apakah semua aplikasi yang ada sudah mewakili penggunaan komputer user? Masalah lain adalah dalam hal penanganan kegagalan dalam segi jaringan internet, misalnya internet yang kita gunakan sedang down atau internet server Cloud Computing yang down maka kita tidak bisa menggunakan komputer sama sekali karena Cloud Computing ini berbasis internet, mungkin bagi perusahaan besar hal ini bisa ditangani dengan menggunakan internet service provider lain sehingga jika terjadi error pada internet service provider yang digunakan dapat dialihkan ke internet service provider lain tapi bagaimana dengan masyarakat personal yang hanya menggunakan satu internet service provider??
Pada dunia maya kerap kali terjadi tindak kejahatan (cyber crime) seperti misalnya pencurian data. Pada saat menggunakan Cloud Computing maka data pengguna akan tersimpan di “hardisk” Cloud Computing secara online, ini memungkinkan terjadinya pencurian data sehingga perlu dipertanyakan bagaimana tingkat kemanan dari system jaringan Cloud Computing??
Bagi perusahaan besar mungkin saja penerapan Cloud Computing cocok diterapkan karena dapat menghemat dana perusahaan di bidang IT untuk penggadaan komputer, server, OS, software, staff IT, dan lainnya karena dengan Cloud Computing kita hanya membayar apa yang telah kita gunakan (software dan penyimpanan yang digunakan) dan hal ini sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut jadi dimungkinkan perusahan untuk membayar lebih murah jika menggunakan Cloud Computing. Hal ini berbeda jika Cloud Computing digunakan secara personal pada masyarakat kebanyakan karena penerapan Cloud Computing bisa saja menjadi lebih mahal dibandingkan dengan membeli dan menggunakan OS, software, dan membeli hardware komputer, selain itu saat ini sudah mulai banyak OS dan software yang bersifat opensource yang dapat menjadi alternative.


Referensi :

Seminar Andy Bechtolscheim, Chairman & Co-Founder Arista Network, 12 November 2008: