Implementasi Komputasi Modern Pada Website Di Perusahaan Zoho.com Yang Menyediakan Layanan SaaS (Software as a Service)
0 komentar Diposting oleh Putri Pangesti di 22.05
Dalam tugas softskill kali ini kita akan menganalisa tentang penggunaan komputasi modern pada sebuah website Zoho.com berikut penjelasannya :
Penggunaan komputer saat ini sudah
semakin canggih, jika dulu pada tahun 80an kita masih menggunakan komputer
berbasis DOS yang layarnya hitam putih (tanpa tampilan GUI), menggunakan disket
yang berukuran besar untuk instalasi software atau media penyimpanan dan
pertengahan 90an mulai muncul OS yang sudah bisa menampilkan GUI dan terus
mengalami perkembangannya dan saat ini telah ada istilah Cloud Computing yang
menggambarkan penggunaan komputer melalui akses internet dan dapat digunakan
secara mobile karena dapat diakses dimanapun.
Cloud
Computing adalah teknologi komputer yang menggunakan internet sebagai medianya,
dengan penggunaan Cloud Computing maka komputer tidak perlu menggunakan suatu
sistem operasi tertentu (Linux, Mac OS, Windows, dan lainnya), tidak
membutuhkan hardisk dan tidak perlu instalasi software pada komputernya karena
penggunaan semua hal ini telah ada pada layanan Cloud Computing. Penyimpanan
data dilakukan di server “hardisk” dari penyedia layanan Cloud Computing, ya ng
diperlukan untuk menggunakan Cloud Computing ini adalah sebuah komputer dan
koneksi internet. Teknologi Cloud Computing menggunakan internet dan central
remote server untuk mengatur data dan aplikasi.
Cloud
Computing memungkinkan konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa
melalui proses instalasi dan dapat mengakses file personal di komputer melalui akses internet. Dengan menerapkan Cloud Computing, kita
serasa memiliki komputer pribadi di dunia maya dan personal komputer kita
berpindah ke dunia maya. Karena Cloud Computing berbasis internet maka komputer
tersebut dapat diakases dari manapun asalkan ada koneksi internet (mobile),
misalkan kita sedang berlibur ke luar kota, maka tidak perlu membawa komputer
atau notebook, cukup ke warnet yang ada koneksi internet dan web browser maka
komputer tersebut akan menjadi komputer kita atau bisa saja kita meminjam
komputer teman untuk membuka komputer kita yang berbasis Cloud Computing. Untuk
masalah aplikasi dan data tidak perlu khawatir karena semuanya ini disimpan
secara online pada server penyedia layanan Cloud Computing jadi walaupun kita
menggunakan komputer orang lain, kita dapat mengakases data pribadi kita.
Beberapa contoh sistem operasi berbasis Cloud Computing diantaranya Microsoft
Azure (Dari Microsoft Corp.), Chromonium OS (dari Google), eyeOS
Istilah Cloud Computing ini mengacu
pada internet yang dianggap sebagai awan besar yang berisi komputer yang saling
terhubung. Penggambaran dari Cloud Computing dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar 1.
Ilustrasi Cloud Computing
Dengan adanya Cloud Computing ini
kita tidak perlu lagi harus menginstall OS, Software pada komputer, dan yang
paling penting adalah tidak perlu melakukan upgrade terhadap komputer. Hal ini
mengguntungkan bagi perusahaan yang mengharuskan melakukan upgrade terhadap
komputernya setiap tahunnya, ini membutuhkan dana yang sangat besar untuk
mengupgrade komputer beserta hardwarenya serta membeli software beserta OS nya
dan mempekerjakan admin IT yang bertugas untuk melakukan monitoring terhadap
server, komputer, hardware, jaringan, aplikasi, dan storage. Perusahaan yang menyediakan layanan semacam ini adalah Google, Microsoft, Zoho,
Amazon, dan SalesForce.
Keuntungan
dari penggunaan Cloud Computing :
1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware
Karena dengan menggunakan Cloud
Computing, kita tidak perlu membeli hardware komputer, media penyimpanan
(hardisk), komputer server, dan membeli software karena semua hal ini telah ada
dan terinstall secara online pada saat menggunakan Cloud Computing. Menurut
studi yang dilakukan Centre for Economics and Business Research (Cebr) yang
disponsori oleh EMC yang dilakukan di Perancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris.
Penerapan Cloud Computing menghasilkan penghematan untuk layanan TI lebih dari
763 miliar Euro dalam kurun waktu antara 2010 sampai 2015, sama dengan sekitar
1.57% dari total GDP lima negara bersangkutan secara akumulatif.
2. Back up dan Recovery data
Data yang ada akan disimpan pada
server penyedia layanan Cloud Computing secara online dan penyedia layanan
Cloud Computing memiliki banyak server untuk menghandle usernya sehingga
dimungkinkan untuk melakukan back up pada server yang lain.
3. Dapat Diakses Dimana Saja
Hal ini yang menurut penulis
kelebihan dari Cloud Computing, karena Cloud Computing berbasis internet maka
personal komputer kita dapat diakses diamanapun dengan menggunakan komputer
atau notebook orang lain. Jadi tidak perlu pusing membawa notebook kemana –
mana.
4. Tidak Terbatasnya Penyimpanan
Selain telah menyediakan “hardisk”
secara online ya ng dapat kita gunakan untuk menyimpan data, “hardisk” ini juga
dapat diatur kap asitasnya (ditambah atau dikurangi) sesuai dengan kebutuhan
kita. Tentu saja untuk dapat menikmati layanan ini harus membayar harga sewa
yang lebih tinggi.
5. Tidak Perlu Khawatir Terhadap Software
Sistem Operasi yang berbasis Cloud Computing secara
default telah memberikan beberapa software yang telah memenuhi kebutuhan kita
terhadap penggunaan komputer seperti word prosessor, presentation, video,
image, PDF, RSS Reader, musik, dan lainnya. Selain itu kita juga tidak
dipusingkan lagi terhadap masalah lisensi software karena pastinya software
yang akan kita gunakan asli. Untuk masalah update software sendiri telah
dilakukan oleh pihak penyedia layanan Cloud Computing
sehingga kita hanya menggunakan software tersebut
Software as a
Service (SaaS)
SaaS ini
merupakan layanan Cloud
Computing yang paling
dahulu populer. Software as
a Service ini
merupakan evolusi lebih
lanjut dari konsep
ASP (Application Service Provider).
Sesuai naman ya, SaaS
memberikan kemudahan bagi
pengguna untuk bisa
memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak
dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik
untuk in house development ataupun pembelian lisensi.
Dengan cara
berlangganan via web,
pengguna dapat langsung
menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia
layanan. Hanya saja dengan konsep
SaaS ini, pelanggan tidak memiliki
kendali penuh atas
aplikasi yang mereka sewa. Hanya
fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat
disewa oleh pelanggan. Dan karena
arsitektur aplikasi SaaS
yang bersifat multi
tenant, memaksa penyedia untuk hanya
menyediakan fitur yang
bersifat umum, tidak
spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu.
Meskipun demikian, kustomisasi
tidak serta-merta diharamkan, meskipun hanya untuk skala dan
fungsi yang terbatas.
Tapi dengan
berkembangnya pasar dan
kemajuan teknologi pemrograman, keterbatasan-keterbatasan itu
pasti akan berkurang
dalam waktu tidak
terlalu lama. Untuk contoh layanan SaaS, tentu saja kita harus menyebut layanan CRM online Salesforce.com–yang dikomandai
Marc Benioff dan telah menjadi ikon SaaS ini. Selain itu "Zoho.com" dengan harga
yang sangat terjangkau,
menyediakan layanan SaaS yang
cukup beragam, dari mulai layanan word processor seperti Google Docs, project management, hingga
invoicing online. Layanan
akunting online pun
tersedia, seperti yang diberikan oleh
Xero.com dan masih
banyak lagi. IBM
dengan Lotuslive.com nya
dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified
communication.
Perusahaan-Perusahaan di
bawah ini merupakan
perusahaan yang sudah
ditetapkan sebagai perusahaan
yang men yediakan SaaS
sebagai bisnis mereka.
Perusahaan dikenakan biaya pelanggan
dan biaya berlangganan.
Contoh website perusahaan di bidang IT :
Contoh website perusahaan di bidang IT :
http://www.zoho.com/
Kekhawatiran penerapan Cloud Computing
Walaupun demikian masih ada kekhawatiran bagi
administrator IT dan perusahaan/organisasi untuk menerapkan Cloud Computing
pada perusahaan mereka, hal ini dikarenakan karena takutnya akan kehilangan kontrol
atas data perusahaan mereka. Ini terjadi karena jika telah menerapkan Cloud
Computing maka hardisk komputer/server local yang bisaanya digunakan untuk
penyimpanan data perusahaan akan beralih ke penyimpanan hardisk penyedia
layanan Cloud Computing. Selain itu untuk menggunkan Cloud Computing dibutuhkan
bandwith internet yang cepat dan stabil, hal ini masih sulit ditemukan di
Indonesia.
Masalah interoperabilitas (kemampuan komunikasi
antar sistem) perlu diperhatikan juga dalam penerapan Cloud Computing seperti
jika misalnya menggunakan Microsoft Azure (Cloud Computing milik Miscrosoft),
bagaimana format penyimpanan data yang digunakan dan apakah format data ini
bisa dibuka jika menggunakan Cloud Computing lainnya (misal Chromium OS) dan
apakah semua aplikasi yang ada sudah mewakili penggunaan komputer user? Masalah
lain adalah dalam hal penanganan kegagalan dalam segi jaringan internet,
misalnya internet yang kita gunakan sedang down atau internet server Cloud
Computing yang down maka kita tidak bisa menggunakan komputer sama sekali
karena Cloud Computing ini berbasis internet, mungkin bagi perusahaan besar hal
ini bisa ditangani dengan menggunakan internet service provider lain sehingga
jika terjadi error pada internet service provider yang digunakan dapat
dialihkan ke internet service provider lain tapi bagaimana dengan masyarakat
personal yang hanya menggunakan satu internet service provider??
Pada dunia maya kerap kali terjadi tindak kejahatan
(cyber crime) seperti misalnya pencurian data. Pada saat menggunakan Cloud
Computing maka data pengguna akan tersimpan di “hardisk” Cloud Computing secara
online, ini memungkinkan terjadinya pencurian data sehingga perlu dipertanyakan
bagaimana tingkat kemanan dari system jaringan Cloud Computing??
Bagi perusahaan besar mungkin saja penerapan Cloud
Computing cocok diterapkan karena dapat menghemat dana perusahaan di bidang IT
untuk penggadaan komputer, server, OS, software, staff IT, dan lainnya karena
dengan Cloud Computing kita hanya membayar apa yang telah kita gunakan
(software dan penyimpanan yang digunakan) dan hal ini sesuai dengan kebutuhan
perusahaan tersebut jadi dimungkinkan perusahan untuk membayar lebih murah jika
menggunakan Cloud Computing. Hal ini berbeda jika Cloud Computing digunakan
secara personal pada masyarakat kebanyakan karena penerapan Cloud
Computing bisa saja menjadi lebih mahal dibandingkan dengan membeli dan menggunakan
OS, software, dan membeli hardware komputer, selain itu saat ini sudah mulai
banyak OS dan software yang bersifat opensource yang dapat menjadi alternative.
Referensi :
Seminar Andy
Bechtolscheim, Chairman & Co-Founder Arista Network, 12 November 2008: